Kamis, 14 Oktober 2021

Pesan dari bawah air (1)

      Air Cimanuk semakin ganas melumatnya. Alya terbawa arus hingga entah berapa ratus meter dari tempatnya terjatuh. Kakinya terasa menyentuh dasar sungai yang dalam. Ia sudah tak kuat menahan nafas. Ingin rasanya ia berenang ke permukaan. Namun tubuhnya seperti terikat. Susah digerakkan. 
     "Berhenti! Sudah, jangan diteruskan. Kasihan. Waktunya masih panjang!" Sesosok perempuan berbusana bangsawan keraton tiba-tiba muncul. Entah dari mana datangnya. Dan Ayla baru menyadari bahwa kedua tangannya dipegang oleh dua sosok lelaki berbadan kekar dan berwajah menyeramkan. 
      Dan entah mereka nampak seperti sedang berdebat. Ayla samar² mendengarnya. Hingga akhirnya ia dilepaskan. Sebelum pergi, sang putri memberi Ayla sebuah mustika batu berwarna biru. Ayla menggenggam batu itu dengan erat.
     Ketika membuka mata, Ayla terkejut. Matanya menelisik setiap bagian dari rumah bilik dimana ia terbaring. Ia mencoba mengangkat kepala dan badannya. Sambil duduk ia membuka genggaman tangannya. Ia teringat benda dalam genggamannya itu pemberian seorang putri yang menolongnya ketika ia hanyut di sungai.
    . "Mama, mama ..., gadis itu sudah bangun." Teriakan bocah kecil itu mengagetkan Ayla. 
      "Alhamdulillah." Seorang lelaki paruh baya masuk ke dalam rumah sambil mengucap syukur. Ia lalu menuangkan secangkir teh manis yang sudah disiapkan untuk Ayla ketika siuman. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Writer's Block

Pentigraf Oleh: Yoyon Supriyono Diskusi mingguan sekitar masalah literasi di komunitas literasi Zamrud semakin ramai saja. Semu...