Jumat, 15 Oktober 2021

Pesan dari Bawah Air (2)

      Lelaki bernama Subardah itu menyodorkan cangkir pada Ayla. Perlahan Ayla meminumnya. Kerongkongannya yang kering mulai terbasahi air. Ayla terbatuk-batuk kecil, reaksi air hangat yang melewati kerongkongannya.
      "Siapa namamu, Nok?" Ki Bardah, begitu orang memanggilnya, mencoba mencari tahu nama gadis belia itu.
      "Ayla," jawab gadis itu singkat.
      " Saya dimana, Pak? Kenapa ada disini?" 
      " Ini rumah saya. Tadi sore saya menemukanmu tersangkut akar beringin di tepi sungai. Lalu saya bawa kamu kesini," kisah Ki Bardah.
      "Tolong antarkan saya pulang, Pak, ibu pasti sedang kebingungan mencari saya," rengek gadis itu kepada Ki Bardah.
      "Iya, nanti saya antar kamu ke ibumu, tapi saya belum tahu darimana asalmu, dan kenapa bisa hanyut di sungai Cimanuk ini?" Ki Bardah melanjutkan pertanyaannya.
      "Saya dari Tukdana, Pak," jawab Ayla. "Tadi pagi sekitar jam 9 saya bermain di pinggir sungai bersama teman-teman. Tiba-tiba saya terpeleset dan jatuh ke sungai. Teman-teman mau menolong, tapi sungai sedang banjir dan arusnya deras. Jadi saya hanyut terbawa arus," kisah Ayla.
      "Subhanallah," Ki Bardah terkejut mendengar kisah Ayla. 
      Ki Bardah menemukan Ayla jam 4 sore, sedangkan Ayla jatuh ke sunga sekitar jam 9 pagi. Berarti Ayla berada di sungai lebih kurang 7 jam. 
      "Aneh," pikir Ki Bardah terkejut dan merasa ada keanehan. Siapa sebenarnya gadis belia ini.
     "Kamu gadis ajaib, Nok. Terbawa arus selama 7 jam dan melewati jarak yang jauh, tapi kamu bisa selamat," Ki Bardah berdecak kagum sambil geleng-geleng kepala.
      (bersambung)
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Writer's Block

Pentigraf Oleh: Yoyon Supriyono Diskusi mingguan sekitar masalah literasi di komunitas literasi Zamrud semakin ramai saja. Semu...