Selasa, 31 Maret 2020

Gudeg

Indonesia memang negara kaya dengan ragam kuliner. Tiap daerah memiliki kuliner yang khas. Salah satunya adalah gudeg.

Gudeg adalah jenis sayur yang bahan dasarnya adalah nangka muda. Diolah secara khas dengan tambahan telor, krecek dan bumbu rempah. Sayur khas Yogyakarta ini disajikan bersama nasi sebagai makanan pokok. Sebagai tambahan biasanya disediakan juga jenis lauk lainnya. Ada ayam goreng, sambal, lalapan dan kerupuk.

Walaupun terkenal, orang Jawa Barat seperti aku kurang menyukai kuliner ini. Sebabnya sepele. Rasanya yang agak manis mengurangi selera makan. Jadi kalau kalau terpaksa ketemu gudeg, aku pasti minta garam kepada penjualnya. Barulah selera makan terdongkrak lagi.

Rabu, 04 Maret 2020

Lomba Puisi

Pagi itu Denayu sudah bangun. Maklum, hari ini adalah pelaksanaan lomba baca puisi pada even O2SN. Ia nampak bingung memilih kostum untuk dipakai saat dia tampil nanti. Mulai dari memilih baju, kerudung sampai sepatu. Walau baru kelas V SD, namun tinggi badannya sudah hampir menyamai ibunya. Ukuran bajupun sudah mendekati sama. Tak heran bila banyak pakaian ibunya yang ia pakai. Saat inipun tak sulit memilih kostum yang pas dari lemari ibunya.



Aku yang saat itu belum berangkat ke kantor direpotinya juga. Ia minta diantar ke sekolah, tumben hari itu ia tak mau naik sepeda. Mungkin dengan stelan jas ia merasa malu kalau naik sepeda.

Kakakya, Rangga, yang duduk di  kelas X SMA nampak sibuk juga. Ia bolak balik kamar mencari jas hitam untuk tampil drama. Minggu ini memang jadwal pelaksanaan O2SN.

Setelah mohon pamit dan doa restu agar menang, mereka pun meninggalkan rumah. Rangga naik motor Honda win plat merah yang kubawa dari sekolah, sedangkan Ayu aku yang antar. Semoga anak-anakku mendapatkan yang terbaik.

Selasa, 03 Maret 2020

Calon Youtuber



Fathir Muhammad Azzami siswa kelas 1 SD Islam Al hoiriyah, Banyuwangi, kedapatan ayahnya sedang murung dan gelisah sepulang sekolah. Pasalnya ia belum memperoleh "like" yg cukup utk menjadi pemenang terkait tugas dari gurunya meng-upload kegiatan kelompok ke youtube. Saat itu temannya sudah berhasil memperoleh 125 like, bahkan ada yang sampai 177 like. Sementara dia baru dapat 30 like, itupun sudah semua keluarga dan saudara diminta nge-like. Itulah yang membuatnya pusing dan sedih. Darimana dan siapa lagi akan dimintai kesediaannya untuk nge- like video kegiatannya. Konon pemenangnya akan diumumkan di depan kelas dan mendapat hadiah sebuah botol minuman.

Awalnya sang Ayah membujuk untuk mengganti hadiahnya dengan membeli hadiah sejenis di luar. Tapi anak yang satu ini keras pendiriannya. Tetap ia ingin memenangkan tugas upload berhadiah botol minum (Tumbler) itu. Untuk anak laki-laki satu-satunya ini apa yang tidak akan ayahnya berikan. Sang ayahpun berupaya dengan menyuruh murid-muridnya memberi "like" keesokan harinya. Dan angka like pun melonjak tajam. Dari cuma 30 meningkat hingga 280. Dan, Fathir pun meloncat kegirangan ketika timnya dinyatakan sebagai pemeroleh like terbanyak. 
Berada di depan kelas di hadapan teman-temannya menerima hadiah adalah sesuatu banget. Dan itu yang diimpikan Fathir.

Ia berjanji pada kedua orang tuanya akan menabung sebagian dari uang sakunya untuk membeli laptop. Cita-citanya ingin menjadi youtuber, begitu ulasnya ketika ditanyai penulis.

Writer's Block

Pentigraf Oleh: Yoyon Supriyono Diskusi mingguan sekitar masalah literasi di komunitas literasi Zamrud semakin ramai saja. Semu...