Dalam situasi yang masih serba sulit, penghasilan yang diperoleh dari berjualan masih jauh dari cukup untuk menanggung biaya hidup. Untunglah ada seorang dermawan yang sering datang berbagi sembako dan angpao. Namanya Satiman. Ia dikenal sebagai orang yang kaya, tapi dermawan dan peduli pada desa yang butuh uluran tangan.
"Ada Bang Sat, ada Bang Sat!" teriak salah seorang pedagang. Mendengar ada bangsat, Paimin segera menelpon temannya asal Garut yang jadi polisi. Polisi pun segera datang dan menangkap Satiman. Tentu saja para alahpedagang kaget. Setelah dijelaskan, baru pak polisi mengerti bahwa Bang Sat itu panggilan Satiman, bukan bangsat, yang dalam bahasa Sunda berarti penjahat atau maling. Lagi-lagi Paimin salah mengerti ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar