Hari kedua jadwal penjengukan santri, Denayu diserbu oleh dua Abang dan calon tetehnya, Intan. Karena kesibukan, mereka baru bisa berangkat siang hari. Padahal jam 08.00 sudah dibuka bagi wali santri yg ingin menjenguk.
Pagi hari si bunda sudah uprak uprek di dapur bikin nasi liwet menu teri. Kebetulan ada Castrol baru dapat beli di Sanyere sepulang dari dinas. Aromanya sedap sekali. Padahal bumbunya sangat sederhana. Daun salam, emenntaserai, garam, cabe rawit, dan teri yg sdh digoreng dg bumbu juga, ditanak sekalian dalam pastrol.
Untuk bekal anak-anak makan di pondok, nasi liwet yg sdh matang dibungkus daun pisang. Bunda bikin 5 bungkus. Cukup untuk Yoga, Rangga, Intan, Denayu dan Syifa, putri temannya bunda yg sdh dianggap seperti anak sendiri.sekalu
Yoga dan Intan berangkat duluan. Kebetulan ada acara kirim doa untuk almarhum pa Juju, bapaknya Intan. Sedangkan Rangga berangkat menyusul. Mereka sepakat ketemu di lokasi pondok.
Bahagia sekali hati orangtua melihat mereka ngumpul bareng setelah hampir 3 bulan tak bertemu. Kami sempet vidcall bareng. Semoga mereka seiring sejalan, saling membantu dan saling menguatkan, serta saling menyemangati dalam berjuang menggapai cita.
Wahai anak-anakku, engkau adalah investasi ayah bunda, jadilah anak-anak yang Sholeh Sholehah yg senantiasa mendoakan orang tua mu.
Ya Allah, karuniakanlah keberkahan, kekuatan, kecerdasan dan kemudahan bagi anak-anak kami dalam mencari bekal keilmuan untuk bekal kehidupan di dunia dan akhiratnya. Perkenankan lah doa kami, ya Rabb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar