Ceu Edoh kembali menelan ludah
saat kesekian kali ia meminta duluan kepada suaminya, namun direspon dengan
acuh, "Apaan, sih ...!?" sahut Aldi, sang suami yang malah semakin erat memeluk
guling. Padahal hasrat Ceu Edoh sudah kian membuncah dan nyaris tak terkendali.
Gaun tidur sexy hasil hunting di shopee, sia-sia ia kenakan.
Ceu Edoh gak habis pikir dengan
kelemahan suaminya yang kian parah. Sudah sebulan ia tak disentuh. Padahal ia
sudah mempersiapkan diri sebagai istri idaman. Mulai dari merias diri, ikut
senam zumba, jamu sari rapet, hingga tips dari ustadzah Mumpuni untuk minta
duluan sudah ia coba. Tapi Aldi tetap dingin. Atau, Aldi memang sengaja menutupi kelemahannya
dengan berpura tidak mengerti soal kebutuhan lahir batin yang memang menjadi
hak istrinya.
Suatu pagi Ceu Edoh mengumpulkan lagi keberaniannya untuk meminta duluan kepada
suaminya yang kebetulan sedang berada di kamar mandi. Angannya mengawang
berduaan di kamar mandi dengan suami tercinta. Perlahan pintu plastik itu
diketuk dan dengan nada manja ia merayu, "Mas
Aldi sayang, boleh aku minta duluan?" Sambil bergumam Aldi bilang
bahwa ia lagi tanggung baru muncul setengah. Hasrat yang sudah memuncak
mendadak jadi emosi lepas kendali. Ditambah hidungnya yang merapat ke sudut
daun pintu itu mencium aroma closet. Sontak pintu WC ia gedor sambil nyelonong
pergi dengan rasa nano nano.