Jumat, 22 Oktober 2021

Pesan Dari Bawah Air (5)

      Pak Ardan mulai merasakan kantuk. Mulutnya berkali-kali menguap. Namun ia teringat pesan Ki Bardah agar berjaga malam ini. Ia melongok putrinya yang tengah tertidur pulas. Ketika hendak keluar dari kamar Ayla, tiba-tiba pa Ardan melihat sesuatu yang aneh. Ia mengurungkan niatnya dan kembali mendekati Ayla. 
      Pa Ardan terkejut melihat ada sinar dari dalam selimut. Mungkin ini kejadian aneh yang dibilang Ki Bardah. Dengan segenap keberanian dan rasa penasaran, ia membuka selimut yang menutupi tubuh Ayla. Rupanya sinar itu datang dari genggaman tangan Ayla. Beberapa saat pa Ardan menatap sinar berwarna biru yang berkilauan itu. 
       Lama kelamaan sinar itu meredup dan hilang. Perlahan pa Ardan membuka genggaman tangan Ayla. Sebuah batu berwarna biru menyala berkilau. Pa Ardan mengambilnya. Batu itu terasa dingin. Pa Ardan membungkus batu itu dengan kain lalu menyimpannya.
       Pa Ardan membaringkan tubuhnya di atas balai. Matanya masih berkedip menatap langit-langit. Pikirannya tak lepas dari soal batu dalam genggaman Ayla. Besok pagi mungkin Ayla sudah bisa diajak ngobrol. Mungkin akan ada penjelasan tentang batu itu.
(Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Writer's Block

Pentigraf Oleh: Yoyon Supriyono Diskusi mingguan sekitar masalah literasi di komunitas literasi Zamrud semakin ramai saja. Semu...