Rabu, 09 Februari 2022

Selendang Bermotif Mawar


Suasana hendak ke pesta undangan sontak berubah gegara hilangnya selendang nenek. Nenek yakin betul ia menaruh selendang itu di atas kain dan baju brukat pasangannya yang tertumpuk di atas kursi. Masalahnya nenek tak mau berangkat kalau tidak memakai selendang kenangan dari almarhum kakek itu. Seisi rumah jadi merasa bersalah dan saling pandang curiga.

Sebelum nenek marah, semua ikut mencari selendang bercorak mawar itu. Kak Mey mengobrak abrik lemari dan kamar. Mamah mencari di tempat cucian kali aja lupa belum dicuci. Mas Hendri menyatroni jemuran dan kebun. Siapa tahu selendang itu kabur terbawa angin. Sementara ayah tak sabar membolak balik pergelangannya, memantau detik demi detik waktu di arlojinya. Sudah hampir setengah jam mencari, selendang tak kunjung ditemukan.

Nenek cemberut sambil duduk di kursi goyang. Kaki kirinya menumpang di paha kanan. Matanya tak berkedip memandang foto tampan kakek sewaktu masih muda. Tak ada yang berani mendekat kecuali Boby yang berteriak sambil berlari ke arahnya. "Nek, Nek!! Molly punya bayi. Luccuuu banget, Lo Nek," Boby menarik tangan nenek menuju tempat Molly. Semua berhambur mengikuti dari belakang. Bayi-bayi kucing Persia itu berjajar sedang netek pada induknya beralaskan selendang dengan motif mawar.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Writer's Block

Pentigraf Oleh: Yoyon Supriyono Diskusi mingguan sekitar masalah literasi di komunitas literasi Zamrud semakin ramai saja. Semu...