Selasa, 08 Februari 2022

Sainganku, Kekasihku

Dengan sombongnya ia menempelkan hasil ulangannya di papan Mading. Entah ini sudah yang ke berapa kali, yang pasti hal ini membuatku muak. Namanya Rendi. Anak pengusaha kripik gadung itu memang pintar. Namun tabiatnya yang membuatku tak suka. Hobby pamernya bukan hanya pada nilai ulangan saja, tapi hal lainnya. Gonta ganti motor ke sekolah hal biasa. Arloji luar negeri pun tak ketinggalan jadi ajang pamernya.

Semester yang lalu ia peringkat 2 di bawahku. Namun, setelah covid datang, PJJ membuatku terpuruk. Aku yang peringkat 2, dan ia yang pertama. Ayahku yang kena PHK membuat ekonomi keluarga morat marit. Jangankan mengganti hp yang rusak dibanting adik, buat kuota saja kadang tak sanggup beli. Aku jadi sering tertinggal pelajaran.

Tak kuduga, sekolah menunjuk kami, aku dan Rendi, menjadi duta pada olimpiade sains. Mau tak mau, kami jadi sering bertemu untuk belajar bersama. Ternyata Rendi tak seburuk yang kuduga. Ia sebenarnya anak yang baik dan suka berbagi. Usai pengumuman pemenang, Rendi menghampiriku, "Sri, ini untukmu.' Rendi memberiku sekuntum mawar yang tak dapat kutolak. Ia kini rajin datang apel setiap malam Minggu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Writer's Block

Pentigraf Oleh: Yoyon Supriyono Diskusi mingguan sekitar masalah literasi di komunitas literasi Zamrud semakin ramai saja. Semu...