Pantai sumur Tiris (Paris) menjadi obyek wisata yang lagi viral saat ini. Sering kutemukan viewnya dicumbui pecandu Selfi terpajang pada dinding medsos. Aku yang warganet pemula, jadi penasaran dibuatnya. Bersama teman-teman grup alumni UT kami pada Minggu pagi di akhir November, kami bermotor ria kesana. Walau sedikit mendung di awal pagi, tidak menghalangi kami untuk berangkat.
Perjalanan dari kota ke lokasi lumayan jauh. Aku putuskan untuk mengendarai N-Max, penghuni baru di garasi kami. Motor berpostur bohai ini cocok dengan bodiku. Selain itu, aku belum mencobanya untuk jarak yang agak jauh. Awalnya jalanan begitu mulus. Namun ketika berbelok ke perkampungan, Medan jalannya banyak berlubang. Ditambah lagi hujan yang turun semalam menyisakan genangan air. Aku harus extra hati-hati. Jika tidak, baju dan sepatu baruku yang kelonggaran ini tentu akan bersimbah cipratan air kotor.
Selesai menembus perkampungan, kami dihadapkan pada medan yang lebih ekstrim. Jalan tanggul sempit dan licin dengan bentangan empang di kanan kiri, membuat down nyaliku. Aku berhenti untuk mengumpulkan keberanian yang sempat terserak. Walau sudah tertinggal jauh, bayangan Paris mendongkrak semangatku. Si bohai kembali meluncur perlahan. Rasa tegang berpadu semangat membuat suasana hatiku bak permen nano nano. Rasa itu juga membuat mati rasa. Sampai di lokasi aku disambut tepuk tangan oleh rombongan yang telah tiba duluan. Tidak hanya tepuk tangan, tawa yang tak henti dan tatapan mata ke bawah kakiku membuatku curiga. Aku terkejut mendapati kakiku blepotan tak bersepatu. Parahnya lagi sebelah telapak kakiku sudah tak berkaos kaki. Aku baru sadar semua itu yang membuat mereka tertawa. Entah terbenam dimana sepatu baruku. Juga sebelah kaos kakiku. Tapi semua terbayar oleh keindahan view pantai dan menara Eiffel tiruan yang nampak tertawa sinis memandangku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar