Lala. Begitu panggilan anak perempuan berusia empat tahun itu. Wajahnya cantik dengan rambut ikal pendek dan pipi cubby. Kulitnya coklat sawo matang, khas anak nelayan yang akrab dengan pantai. Dia aktif dan periang. Berbeda sekali ketika usianya belum genap setahun. Saat itu ia mengidap sakit jantung bawaan.
Beruntung, Rumah Sakit Harapan Kita telah memenuhi doa dan harapan orang tuanya. Paska tindakan operasi pemasangan balon pada jantungnya, Lala tumbuh normal seperti anak seusianya. Dia sehat, riang, pintar dan lincah. Gerakannya sungguh gesit.
Saat ini ia lagi gandrung bersepeda. Sebuah sepeda mini hadiah ultah, menjadi teman setianya sehari-hari. Merasa sudah mahir, ia minta ayahnya melepas roda penyangga, seperti teman-temannya. Awalnya masih oleng, tapi Lala terus mencoba hingga lancar. Beramai-ramai Lala bersepeda dengan teman-temannya. Full semangat, Lala mengayuh sepeda dengan kencang memimpin di depan. Saat hendak berhenti ia mendadak menarik rem. Namun karena lajunya terlalu kencang, sepeda Lala oleng dan terjun ke selokan. Teman-temannya berhenti dan tawa berirama koor pun meledak. Lala segera bangun lalu meraih sepedanya. Melihat tawa teman-temannya, Lala pun ikut terbahak-bahak. Pakaian basah kuyup dan berlumpur tak dihiraukannya. Beruntung dia tidak apa-apa, malah tertawa gembira. Ini pengalaman pertamanya jatuh dari sepeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar