Pentigraf
Oleh: Yoyon Supriyono
Lesti, adalah bungsu dari lima bersaudara. Pendidikannya hanya lulus pondok pesantren, karena orangtuanya tak mampu membiayai sejak kena PHK. Ia kini hanya menjadi seorang guru ngaji yang kadang bayarannya cuma 2M, Makasih Mba .... Sementara kakak-kakaknya yang jebolan kuliahan, semuanya sukses dari segi pekerjaan dan materi. Kini ia tinggal bersama ibunya yang sakit-sakitan. Semua saudaranya tinggal dan bekerja di luar kota.
Ibunya sering mengeluhkan anak-anaknya yang jarang datang sekedar melepas rindu. Padahal Lesty sering berkabar kepada mereka tentang kondisi ibu. Namun kesibukan sering menjadi alasan klasik mereka. Bahkan sering telpon tak diangkat. Wa pun hanya centang biru.
Tengah malam sakit ibumya kambuh hingga ajalnya tak bisa ditunda. Acara penguburan keesokan harinya, Johan, anak tertua datang terlambat. Ia nangis meracau di pusara ibunya. "Ibu..., mengapa kau pergi sebelum menandatangani wasiat itu... huuuu," Lesti tertegun tak mengerti.
Sedih
BalasHapusMengandung irisan bawang, duh mana Saya merantau. Jdi inget Bapak Saya, deeh.
BalasHapus