Resume ke-3
Menggali potensi
diri bisa mulai dengan apa yang kita sukai.
Setiap manusia diberikan kesempatan yang sama untuk menggali segala
potensi yang dimiliki untuk meraih prestasi. Sebagai contoh, bila kita suka
menulis maka tekuni dunia menulis. Mulailah menulis dari apa yang kita sukai,
apa yang kita alami, atau apa yang kita kuasai. Kita bisa menulis puisi,
pantun, cerpen, novel, atau kisah inspiratif yang bisa menginspirasi negeri.
Namun, untuk
penulis pemula banyak sekali kendala untuk memulai tulisan karena takut tulisan
jelek, takut dibuli, tidak percaya diri, takut tulisan tidak sempurna, dan
keraguan dalam mempublikasi tulisan sehingga tulisannya hanya disimpan di dalam
draf dan membiarkan ide itu menguap hingga berlalu begitu saja.
Pengalaman
narasumber patut dicontoh sebagai motivasi. Beliau juga merasakan hal yang sama
saat pertama kali bergabung di kelas belajar menulis ini. Beliau bahkan dulu
bergabung di gelombang 8 dan tidak lulus. Namun, beliau mencoba memupuk kembali
rasa semangat dalam diri hingga memutuskan untuk mengulang kelas dan lulus di
Gelombang 12. Saat menjadi peserta, semangat beliau berkobar saat menerima
materi dari Bunda Kanjeng, hingga berbuah buku antologi dengan judul Semangat
Menulis Bersama Bu Kanjeng. Baginya buku adalah mahkota seorang penulis. Oleh
karena itu setelah lulus dari Gelombang 12, dimulai dari mimpi beliau berhasil
melahirkan buku solo.
Buku pertamanya
yang berjudul MENGUKIR MIMPI JADI PENULIS HEBAT terbit bulan Agustus 2020 dan keliling Indonesia
karena banyak peserta yang memesan buku itu untuk dijadikan panduan membuat
buku hasil resume.
Saat lulus
dari KBMN 12, beliau mengabdikan diri menjadi Tim Solid Omjay dan bertugas
menjadi moderator di kelas belajar menulis dan kelas belajar bicara. Sayang
kalau kisah ini terlewat begitu saja maka terbitlah buku solo kedua yang berjudul
KUNCI SUKSES MENJADI MODERTOR ONLINE. Beliau terinspirasi oleh Omjay dan
mengikuti jejaknya selalu menulis setiap hari dan mengabadikannya menjadi buku.
Untuk mengasah keterampilan
menulis, beliau mengikuti tantangan menulis satu minggu bersama Prof. Eko
Indrajit. Naskah beliau lolos seleksi penerbit mayor dan bisa mejeng di
Gramedia dan ada juga versi e-booksnya di https://play.google.com/store/books/details/AAM_NURHASANAH_S_Pd_Parenti
Tidak hanya
itu, beliau juga mengikuti Lomba Blog.
Awalnya masuk 10 besar saja dan mendapatkan hadiah webcam. Namun tidak patah
semangat, beliau kembali mengikuti lomba blog PGRI dan akhirnya meraih juara 1
pada bulan Maret 2021.
Buku solo yang
ketiga akhirnya lahir dan berkisah tentang bagaimana penulis konsisten menulis
selama 28 hari tanpa jeda yang di isinya berharap bisa memberikan inspirasi
melalui tulisan.
Selain
menulis, beliau juga menerima tantangan menjadi kurator atau penanggung jawab
buku. Hampir setiap angkatan KBMN, melahirkan buku antologi bersama Bu Kanjeng
dimana beliau menjadi kuratornya.
Tak hanya itu,
beliau pernah menerima satu naskah novel dari Juminah, seorang murid yang
bekerja sebagai TKI di Arab Saudi yang merelakan masa remajanya menjadi tulang
punggung keluarga untuk membiayai sekolah adik-adiknya. Novel ini dikirim
melalui WA dan butuh proses membukukan naskah hingga menjadi novel kisah cinta
menarik yang siap dibaca. Novel setebal 300 halaman itu berkisah tentang perjuangan
Juminah selama 5 tahun di negeri orang hingga menemukan cinta sejatinya.
Setelah
mengedit novel, beliau kembali diberi tantangan menjadi editor oleh Bunda
Kanjeng. Hingga akhirnya bisa membantu para alumni KBMN untuk melahirkan buku
pertamanya. Ada Pak Dail, Bu Raliyanti, Ustazah Mutmainah, Ustazah Ovi, juga
yang lainnya.
Awal 2022,
lahirlah buku solo ke-4 s yang berjudul RAJIN MENULIS BERBUAH MANIS. Buku ini
membuktikan bahwa kita dapat menggali setiap potensi dalam diri untuk dapat
mengukir prestasi. Bayangkan, bu Aam Nurhasanah bisa menerbitkan buku hingga 56
dalam setahun. Caranya mudah, ikut nubar
(nulis bareng) buku antologi. Untuk menulis 1 minggu, 1 hari kita tulis 10
halaman A4, 5 hari 50 halaman jika dibuat A5 jadi 100 halaman. Sisanya 2 hari
untuk edit dan layout khawatir ada yang salah ketik. Kirim ke penerbit.
Kunci utama
produktif menulis menurut beliau adalah dengan membuat niat dan motivasi diri
yaitu ingin menulis seribu buku. Kita bisa memilih tokoh panutan untuk memompa
semangat kita. Beliau menjadikan Omjay sebagai inspirator(pemberi ide tulisan)
dan Bunda Kanjeng sebagai motivator(pemberi semangat). Jika semangat hampir
padam, diingatkan kembali oleh niat awal
kita ingin berbagi melalui tulisan.
Pesannya, rajin-rajinlah main ke
blog teman(blog walking) dan kasih komentar agar tulisan kita di blog dibaca
oleh banyak pembaca.
Semoga pengalaman Ibu Aam Nurhasanah,S.Pd dapat menjadi inspirasi dan motivasi untuk produktif menulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar