Hari ini aku ingin menulis tentang angin. Angin dari kipas yang telah membuatku terbaring. Kepalaku terasa berat, sakit dan pusing. Sekujur tubuhku terasa nyeri. Istriku bilang aku masuk angin. Ia menyuruhku berbaring telungkup. Tubuhku dikerok pakai koin blendong warisan nenek. Setelah itu ia memberiku obat yang ternyata jamu tolak angin. Anginnya sudah masuk koq baru ditolak, ya. Hehe
Sebenarnya angin tuh apa sih? Menurut wikipedia, angin adalah aliran udara dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.Tekanan udara disemua tempat tidak sama. Perbedaan tekanan udara tersebut menyebabkan udara mengalir atau bergerak, yang disebut angin.
Dalam dunia sastra angin mendapat tempat spesial sebagai bentuk ungkapan suasana. Rindu sering dititipkan kepada angin. Angin menjadi tempat bertanya, atau menjadi deskripsi suasana ketika alirannya sepoi-sepoi. Bahkan yang tidak komitmen suka disebut angin-anginan.
Namun angin juga kadang menjadi sesuatu yang buruk dan jahat. Misalnya yang baru saja aku alami, masuk angin. Atau, angin topan dan angin puting beliung yang bisa memporak-porandakan kehidupan. Apalagi angin tornado, sangat mengerikan dan ditakuti.
Kemarin aku melayat istri sahabatku yang meninggal mendadak. Ternyata kematiannya disebabkan oleh angin. Menurut diagnosa dokter, istri sahabatku itu meninggal karena angin duduk. Lagi-lagi angin. Walaupun hanya istilah nama penyakit, angin yang satu ini tidak boleh disepelekan.
Angin duduk terjadi ketika jantung kekurangan suplai oksigen dari darah. Hal ini menyebabkan sesak dan kesulitan bernapas. Dada terasa sakit dan sesak seperti terhimpit benda besar. Bila ini terjadi, segera hubungi dokter.
Nah, angin jangan dianggap enteng. Bila sudah mendesak tak usah ditahan. Biarkan ia keluar secara alami walau dengan aroma yang kadang kurang bersahabat. Ini demi kesehatan tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar