Aturan PPKM Darurat membuat sebagian masyarakat semakin
terjerat. Terutama masyarakat yang mencari nafkah sebagai pedagang kaki lima.
Paimin yang baru dua bulan mangkal jualan ketoprak di pinggir jalan, ikut
terkena sasaran. Gerobak dagangannya disita petugas. Tak hanya Paimin, beberapa
pedagang lain yang membandel bernasib sama. Ia bingung mau kerja apa. Sisa
tabungannya habis buat bikin gerobak ketoprak yang sekarang disita.
Berhari-hari ia berpikir keras agar bisa bertahan hidup.
Suatu malam
Aytun mengeluh tak bisa tidur. Ia kegerahan karena kipas anginnya rusak. Mendengar
keluhan istri tercintanya, Paimin siap siaga satu. Dengan peralatan yang ada,
ia berhasil memperbaiki kipas angin di kamarnya. Aytun bangga pada suaminya. Dari
kejadian itu, muncul ide Paimin untuk buka jasa servis kipas angin. Ia pun
segera memasang promosi di medsos. Tak menunggu lama, order pun berdatangan. Paimin
memulai aktivitas barunya sebagai servis keliling. Ia menyambangi client dari
satu alamat ke alamat lainnya. Hingga suatu sore, ia terpaksa membawa
pekerjaannya ke rumah. Sebuah kipas angin jadul ia taruh begitu saja di sudut
ruang tamu.
Pagi
harinya jadwal Aytun beres-beres rumah. Barang yang sudah tak terpakai ia
kumpulkan untuk ditukar minyak goreng pada tukang rongsok keliling. Termasuk
kipas angin jadul yang belum selesai diservis Paimin, diangkut Aytun ke tukang
rongsok. Lumayan dapat minyak goreng. Bisa ngirit uang dapur, pikirnya. Paimin
yang baru usai mandi, disibukkan mencari kipas jadul yang lenyap dari tempatnya.
Ia pun bertanya kepada Aytun yang sedang
menggoreng tempe di dapur. Dengan polos Aytun bilang bahwa kipas jadul itu
sudah ditukar minyak goreng ke tukang rongsok keliling. “Wadduuhhh….,” Paimin
langsung keluar mencari tukang rongsok keliling. Hatinya was-was bila tukang
rongsok itu tidak ia temukan. Bagaimana ia harus mengganti kipas jadul
servisannya itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar