Menunggunya cukup lama. Melelahkan. Membosankan. Mulai dari menanam hingga berbuah dan masak seperti ini memakan waktu hampir setahun.
Berawal dari iseng. Ketika mengupas buah nanas oleh-oleh dari Subang, tangkai atasnya kusemai di bekas gelas Aqua. Setelah keluar akar yang cukup, kupindah ke tanah. Pada media tanah pertumbuhannya sangat cepat.
Setelah beberapa bulan berlalu, dari sela-sela daun panjang berduri muncul buah nanas muda. Semakin lama semakin besar. Tak terasa saat ini kulitnya sudah menguning. Ini pertanda buahnya telah matang. Rasanya pasti manis segar. Apalagi masak di pohon. Dari jauh aromanya sudah berkeliar nakal. Lebah dan lalat buah berlomba mendekati. Tapi sayang, pisau dapur yang tajam itu telah memupus hasrat lebah dan lalat buah.
Kini buah nanas masak itu sudah berada di tempat buah. Pisau tajam telah mengupas kulitnya. Daging buah warna kuning segar terpotong-potong dadu. Tak lupa ditemani garpu-garpu kecil untuk memudahkannya sampai ke mulut. Dalam sekejap kami sekeluarga telah menyantapnya habis.
Setidaknya di masa PPKM ini, buah nanas telah memberi nutrisi keluarga guna menjaga tubuh tetap imun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar