Resume ke-28
Gelombang : 28
Tema : Teknik Promosi Buku
Narasumber : Akbar Zainudin, MM., MNE
Moderator :
Sim Chung Wei, ST
Hari, tanggal :
Senin, 13 Maret 2023
Pertemuan KBMN ke-28 membahas
tentang Teknik Promosi Buku yang disampaikan oleh narasumber Bapak Akbar
Zaenudin, MM., MNE. Dan moderator Bapak Sim Chung Wei, SP.
Ketika buku telah terbit, maka
perlu dipasarkan agar dapat dibaca dan memberi manfaat bagi banyak orang. Pa
Akbar hadir berbagi pengalaman strategi pemasaran buku, yang jurus-jurusnya telah
dibuktikan oleh Omjay.
Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa
disebut sebagai 4P, yaitu Product (Strategi Produk), Price (Strategi Harga),
Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi). Salah satu
strategi pemasaran buku yang efektif bisa disimak di https://youtu.be/JUKYddBF87Y.
Salah satu hal penting dalam pemasaran
buku adalah Promosi. Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk
kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku
adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada konsumen agar mereka
tertarik dan mau membeli.
Promosi buku itu penting
karena sebagus apapun sebuah buku jika konsumen tidak
mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli. Adapun tujuan dari promosi buku adalah sebagai
berikut:
a) Mengenalkan buku agar
diketahui konsumen.
b) Membangkitkan kebutuhan konsumen
untuk membeli buku.
c) Meyakinkan konsumen
untuk membeli buku.
d) Mengharap supaya
konsumen mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.
Promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Ada tujuh strategi promosi yang bisa dilakukan.
1. Launching Buku
Launching buku adalah program
untuk meluncurkan buku baru oleh penerbit atau penulis yang bisa
dilakukan di mana saja misalnya di aula, masjid, lembaga pendidikan,
hotel, dll. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis.
Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka
perlu menyelenggarakan program launching buku.
Kalau di Gramedia, di toko-toko
buku ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat tersebut.
Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. Sekarang
ini program launching buku semakin mudah dengan adanya Media Sosial.
2. Bedah Buku.
Bedah buku adalah acara diskusi
untuk membedah isi buku. Bedah buku bisa secara online maupun offline. Offline
artinya kita menyelenggarakannya bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga,
misalnya lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis ta'lim, masjid, dan
sebagainya.
Pokoknya, di semua tempat dan
situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita
selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa
orang yang hadir, tetapi bisa direkam lalu diupload di Medsos acara kita.
InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.
Sekali lagi, yang lebih mudah
sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk
ikut acara bedah buku bersama kita, bisa di FB, IG, WA Grop, Zoom, dan
sebagainya.
3. Seminar atau Pelatihan
Lakukan seminar ataupun workshop
sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka
saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan
menulis.
Seminar atau workshop ini,
pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan
buku kepada para peserta. Lakukan secara berkala, misalnya sebulan sekali.
Kalau misalnya bisa offline, maka bisa dilaksanakan di sekolah. Kalau tidak
bisa offline, lakukan secara online, bisa via WA-Grop, Zoom, FB, IG, dan
sebagainya.
4. Membangun Komunitas
Komunitas yang kita bangun
adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku Kalau buku kita
temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang
guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas
menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice
Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.
Komunitas membuat kita lebih
dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam
membeli buku.
Bapak Akbar Zainudin membangun
banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan
sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Beliau share materi-materi yang
ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota
komunitas dapat mengetahuinya.
5. Membangun Jaringan Reseller
Reseller adalah orang-orang yang
mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita
berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp
100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita,
sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.
Dewa Eka Prayoga, berhasil
menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu
resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan
reseller, akan memudahkan kita menjual buku.
Saya juga sedang membangun
jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan
terus bertambah.
6. Berjualan Di Marketplace
Buka toko di marketplace (Lazada,
Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan
meluaskan promosi dan distribusi buku.
Yang penting keberadaan buku itu
ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang
mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
7. Melalui Media Sosial
Manfaatkan media sosial (Medsos)
untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan
memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema
buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.
Usahakan jangan setiap hari
isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak
memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat
menjadi followers kita.
Sharing-sharing apa
saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin
lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan
memudahkan dalam proses mempengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.
Jadi, pada dasarnya
mempengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan
memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam
mengambil keputusan.
Dengan bersama-sama
membangun kebutuhan untuk membaca, maka akan memudahkan dalam proses menjual
buku.
Update Status setiap hari di WA,
IG, FB. Ambil cuplikan dari buku, jadikan sebagai update status.
Lama-lama nanti timbul keingintahuan mereka, yang akhirnya tertarik untuk
membeli.
Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan terutama kalau promosi di Media Sosial, diantaranya
adalah Konsistensi dan Repetisi.
Konsistensi, Buatlah update
status yang Konsisten. Kalau misalnya bisanya seminggu sekali, ya lakukan
seminggu sekali. Tetapi terus harus ada setiap minggu. Kalau bisa 3 hari sekali,
lakukan. Akan lebih bagus kalau bisa setiap hari.
Tetapi harus konsisten.
Jangan update status kalau lagi rajin. Satu bulan setiap hari update status.
Terus bulan berikutnya tidak pernah update status lagi.
Bagaimana orang mau kenal dengan buku kita.
Repetisi,
adalah mengulangi. Ulangi lagi, lagi, dan lagi. Kalau kita melihat iklan
di televisi, hampir setiap saat diulangi lagi, dan lagi. Memang begitulah
promosi itu. Terus diulangi lagi dan lagi agar orang itu ingat, menancap
kuat. Akhirnya nanti yang terpikirkan adalah buku kita.
Contoh:
Kalau ingin buku
motivasi, cari bukunya Pak Akbar Zainudin. Kalau ingin mengundang buat seminar
motivasi dan menulis, ingatnya Pak Akbar Zainudin. Begitu seterusnya.
Jadi, itulah tujuh
program promosi yang bisa dilakukan. Tentu masih banyak program-program lain
yang bisa kita ciptakan. Tergantung kreativitas kita masing-masing.
Manfaatkan HP dengan
sebaik-baiknya, secara maksimal. Bolehlah melalui WA, Tiktok, YouTube, dan
sebagainya. Nah, kita pikirkan bagaimana agar kita tidak hanya menjadi pengguna
dan penikmat saja, tetapi kita juga bisa membuat konten-konten menarik terkait
buku kita. Sehingga HP kita menjadi lebih produktif.
Berikut ini
link video terkait promosi buku agar menjadi Best
Seller
https://www.youtube.com/watch?v=lZhAixv86wA
Catatan
penutup Narasumber
Ada
tiga keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku.
Pertama, keterampilan berbicara yang baik
di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman
di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.
Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata
menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling
penting untuk menjual pada Abad 21.
Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi.
Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom,
Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau
kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar