Pendukung Militan
#pentigraf
Oleh Yoyon Supriyono
Sebagai pendukung militan, ia tak lepas menanggung beban moral akan kiprah pemimpin dukungannya. Di benaknya sudah terlist seabreg curahan hati mewakili masyarakat desanya. Mulai dari sanjungan, harapan dan usulan terkait kondisi baik infrastruktur atau masyarakat secara umum. Acara yang direncanakan mulai pukul tujuh, tak juga ada tanda-tanda bupati datang. Atas kesigapan panitia, berbagai acara pengisi waktu berhasil menghibur audience. Paimin yang sudah tak sabar dan kelelahan, tertidur di musholla usai buang hajat.
Pukul sebelas rombongan bupati datang. Usai sambutan dan tanya jawab singkat, bupati segera pamit karena agenda lain sudah menunggu pada hari itu. Marbot yang hendak melantunkan adzan, terkejut melihat Paimin tertidur. Saat dibangunkan, marbot memberi tahu bahwa tadi banyak yang mencari Paimin. Paimin yang kecewa memarahi si marbot, kenapa ia tak ada yang membangunkan. Saat ke tempat acara, nampak kursi kosong berjajar. Ia membayangkan dirinya bersalaman dengan orang nomor satu itu dan menyampaikan orasinya. "Maaf, Pak, kursinya mau diangkut. Mobilnya sudah menunggu." Paimin bangun dari duduknya. Seisi hatinya terhanyut dalam arus kekecewaan. Ia bertekad akan datang langsung ke pendopo suatu hari nanti....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar