Anthurium 13. Di ruang ini Paimin terbaring menjalani perawatan. Di hari ketiga, kondisinya berangsur membaik. Ia sudah bisa berkomunikasi walau syaraf bicaranya agak terganggu. Ia sudah bisa memegang handphone walau jarinya masih agak kaku digerakkan. Dokter bilang tak apa untuk latihan pemulihan. Hati Aytun sedih melihat kondisi suaminya. Walaupun kata dokter semua akan baik-baik saja.
Hari ke-13, Paimin sudah dibolehkan pulang. Ketika Aytun hendak berkemas, terdengar ketukan di pintu. Seorang gadis kecil masuk dan langsung memeluk Paimin. "Papaah...." suara panggilan itu sontak merobek jantung Aytun. Tatapan mata Aytun beradu dengan pandangan mata suaminya yang mulai berkaca-kaca. Tak hanya itu, pandangan keduanya beralih kepada ibu muda yang berdiri mematung. Tiga pasang mata saling tatap tanpa kata....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar