Sabtu, 29 Januari 2022

H i l a n g

Pencarian Aytun dihentikan ketika rintik hujan mulai turun. Semua kembali ke penginapan. Rencana pencarian dilanjutkan besok pagi. Ada yang melihat Aytun terakhir kali berada di bibir pantai memandang laut. Ia berdiri di atas salah satu batu besar. Tak jauh dari sana, berjajar pepohonan rimbun bagian dari hutan pantai. 

Pemilik penginapan dan beberapa panitia menggelar ritual malam itu. Sebatang rokok cerutu dinyalakan dan diberdirikan di atas pasir yang harus dijaga hingga esok sebelum rombongan pulang. Sedang peserta tour dihimbau untuk berdzikir dan doa  bersama. 

Hingga saat pulang, belum ada kabar atau petunjuk keberadaan Aytun. Rombongan sudah berkemas memasuki bus masing-masing. Beberapa panitia tetap tinggal di lokasi hingga ada kejelasan. Paimin merasa lega saat memeriksa cerutu yang tersisa masih berasap. Aytun masih hidup, pikirnya teringat pesan tetua kampung pada ritual semalam. Seorang gadis berteriak memanggil Aytun yang tetiba muncul keheranan. "Lho ini mau pada kemana, baru datang kok sudah berangkat lagi," ungkapnya polos seperti tak terjadi apa-apa. Padahal, rombongan sudah dua hari beracara di tempat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Writer's Block

Pentigraf Oleh: Yoyon Supriyono Diskusi mingguan sekitar masalah literasi di komunitas literasi Zamrud semakin ramai saja. Semu...