Senin, 08 Maret 2021

Ultah yang Manis

      Memanjakan orang lain, itu sesuatu banget. Apalagi untuk orang terkasih. Dan, pada moment istimewanya. Di hari ulang tahun Aytun, Paimin ingin memberi kejutan. Ia berencana mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga yang biasa dikerjakan oleh seorang ibu. Mulai dari membersihkan rumah, mencuci, belanja hingga memasak untuk sajian seluruh keluarga. Rencana ini hanya dirinya yang tahu. Sengaja. Kan, membuat kejutan. Kalau sudah diketahui orang lain, namanya bukan kejutan.
      Setelah alarm yang disetting di hpnya berbunyi, Paimin langsung bangun. Dini hari sekali. Ia perlahan meninggalkan tempat tidur. Ia berjalan mengendap-endap seperti maling. Padahal itu di rumahnya sendiri. Ia lakukan semua pekerjaan tanpa bersuara. Begitu perlahan dan hati-hati. Walaupun kantuk masih bergelayut, Paimin harus berburu dengan waktu. Jangan sampai ketika Aytun bangun, pekerjaan belum selesai. Usai menyajikan menu sarapan di meja makan, Paimin melirik jam dinding. Jarum panjang hampir menunjuk angka dimana sebentar lagi Aytun biasanya bangun. Tiba-tiba terdengar suara memanggil-manggil. Sambil berdiri di depan meja makan, Paimin menyahut dengan jawaban yang menjelaskan di mana ia berada. 
     .Aytun terkejut ketika masuk ruang makan. Paimin yang sudah berpakaian rapih menyambut dengan mesra, "Selamat ulang tahun, Sayang?" Aytun masih terbengong-bengong. Ia masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tidak seperti biasanya, di atas meja makan telah tersaji menu sarapan yang disukai Aytun. Nasi goreng telur mata sapi. Ia merasa tersanjung pagi itu. Satu sendok nasi goreng sudah mendarat di mulutnya. Namun, tiba-tiba Aytun menghentikan kunyahannya. Ia seperti sedang merasakan sesuatu. Dicobanya juga telor mata sapi. Rasa yang sama. Tanpa banyak bicara, Aytun lari ke dapur. Tak lama ia kembali membawa sebuah bungkusan. Dengan raut kesal ia perlihatkan pada Paimin. Paimin baru sadar ketika membaca tulisan di kemasan itu. 
"Pemanis rasa," bibirnya bergumam sembari mengucek kedua matanya. Lagi-lagi keteledorannya merusak suasana. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Writer's Block

Pentigraf Oleh: Yoyon Supriyono Diskusi mingguan sekitar masalah literasi di komunitas literasi Zamrud semakin ramai saja. Semu...