Lain halnya dengan Paimin. Sepulang dari puskesmas tempat ia divaksin, Paimin merasakan sesuatu yang tak biasa. Bukan pusing, mual atau mengantuk. Dampak yang dialami rupanya hinggap di mata. Tatapan dan pandangannya kabur. Atas saran Aytun, Paimin kembali ke puskesmas untuk berkonsultasi.
Dokter yang menanggapi keluhannya sempat kebingungan. Baru kali ini ada keluhan yang seperti itu. Dokter mengecek mata Paimin dengan senter. Lalu disuruh menatap huruf dan membaca tulisan. Respon Paimin tak berubah. Tetap kabur. Setelah berbagai cara, dokter bertanya apakah Paimin biasa memakai kacamata. Paimin baru ingat kacamatanya tertinggal di toilet Puskesmas. Ketika dipakai, pandangannya kembali normal. Diam-diam, ia langsung pulang tanpa pamit ke dokter. Malu, katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar