Sabtu, 08 Oktober 2022

Hadirku

Pisau bedah tajam itu segera menari lincah. Bagian bawah perut yang sudah membuncit sembilan bulan itu bersimbah darah. Aku menangis sejadi-jadinya. Tangisan yang hingga kini tak kumengerti maknanya. Entah sedih atau bahagia. 

Aku terpisah dari ruangan perempuan itu. Aku berada di sebuah kotak kaca hampir sebulan penuh. Hingga aku tak mengenal perempuan yang kuketahui sebagai ibuku itu tewas di usiaku yang baru 3 hari.

Seorang pembesuk telah dengan tak sengaja melakukannya. Ayahku, penunggu pasien ketika itu sedang keluar. Ibuku yang sedang merintih kehausan diberi segelas susu hingga habis. Perawat jaga terkejut melihat gelas yang sudah kosong. "Kasihan, dia kehausan," kata pembesuk yang hingga kini tidak diketahui identitasnya. Kututup buku diary hitam milik ayah. Telfon dari rumah sakit mengajakku bergegas. Ada pasien bumil yang harus segera dioperasi. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Writer's Block

Pentigraf Oleh: Yoyon Supriyono Diskusi mingguan sekitar masalah literasi di komunitas literasi Zamrud semakin ramai saja. Semu...