Yoyon Supriyono
Perjalanan panjang dan melelahkan akhirnya menemui ujungnya. Semua karena sebuah rasa, kekuatan cinta. Sungguh tak terduga, ternyata tempat tinggal sang kekasih nun jauh di kampung pesisir. Sangat jauh dari keramaian.
Malam itu Jojo terpaksa menginap di sebuah surau. Air laut sedang pasang sehingga jembatan bambu menuju kampung Juleha, kekasihnya, tak bisa dilewati. Tukang ojek tak bisa mengantarnya sampai di sana. Jarak ke kampung tujuan masih lumayan jauh. Itupun harus ditempuh berjalan kaki. Begitu petunjuk Ki Jamal, guru ngaji di surau itu.
Lepas subuh Jojo melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Tiba di kampung yang dituju, ia mampir di sebuah warung sambil bertanya. Ternyata rumahnya di ujung jalan. Nampak banyak orang sedang beres-beres. Sepertinya usai sebuah acara kenduri. "Juleha baru saja menikah kemarin. Ayahnya terlilit hutang dan merelakan putri semata wayangnya diperistri Bang Tirta, juragan empang terkaya di kampung ini," seorang ibu paruh baya menjelaskan dengan berbisik. "Jadi istri ke lima," tambah ibu itu. Jleb. Jantung Jojo seperti terpanah. Seorang gadis dengan rambut basah terurai nampak kaget melihat Jojo. Seorang pria gagah berkumis berdiri di sampingnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar