Kamis, 04 Februari 2021

Honda Jazz

      Berkecukupan memang relatif. Ketika kondisi ekonomi membaik, keinginan orang selalu ada saja. Ketika rumah masih ngontrak, ingin punya rumah sendiri. Sudah punya kendaraan ingin ganti yang baru. Sudah punya hp triji, mau ganti yang fourji. Pokoknya keinginan tidak ada habisnya. 
      Kali ini Aytun yang sedang merengek minta ganti kendaraan. Suaminya, Paimin, favorit dengan merek Yamaha. Dari pertama punya kendaraan, memang kendaraan yang dimiliki suami istri itu belum pernah ganti. Sepulang arisan, Aytun merengek minta kendaraan baru. Paimin yang memang bersahaja, merasa kendaraan yang dimilikinya masih bagus. Prinsipnya, selagi masih bisa dipakai, kenapa harus ganti yang baru. Aytun minta ganti kendaraan dengan merk Honda. Di arisan tadi, ia mendengar obrolan ibu-ibu tentang Honda jazz. Katanya nyaman dikendarai. Apalagi di waktu hujan, pasti tidak kehujanan.
      Karena sayang istri Paimin segera ke kota. Ia bingung memilih yang sesuai dengan kondisi koceknya. Setelah beberapa lama, jatuhlah pilihannya sesuai yang diinginkan istrinya. Ia pun pulang dengan kendaraan barunya bermerek Honda. Aytun langsung gembira ketika melihat suaminya datang dengan sepeda motor Honda. Namun tiba-tiba ia protest karena bukan Honda jazz, nanti pasti basah bila kehujanan. Paimin membuka jok motor dan mengeluarkan jass hujan bonus pembelian. 
"Ini motor Honda, dan ini jassnya untuk dipakai saat hujan," tutur Paimin.
Aytun yang tidak mengerti soal kendaraan, manggut-manggut sambil melongo. Suaminya memang cerdas, pikirnya. Beli Honda dapat jas, jadilah Honda jazz ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Writer's Block

Pentigraf Oleh: Yoyon Supriyono Diskusi mingguan sekitar masalah literasi di komunitas literasi Zamrud semakin ramai saja. Semu...