Sabtu, 13 Agustus 2022

Penginapan Kamboja



Setelah menempuh berjam perjalanan, pada tengah malam sampailah kami di stasiun Lempuyangan.  Hujan masih menyisakan rintik. Kami konvoi berjalan kaki menuju penginapan. Dari petunjuk Gugel, letaknya tak jauh dari stasiun.

Plang penginapan Kambodja sudah nampak. Sebuah bangunan rumah berlantai dua, berjajar di antara rumah-rumah lainnya yang juga berlabel penginapan. Sejenak kami melepas lelah di kamar masing-masing. Tak terasa, nasi gudeg yang kusantap di kantin stasiun, rupanya mendorongku untuk segera ke toilet. Namun sesuatu yang tak biasa terjadi. Ketika masuk toilet, rasa itu lenyap begitu saja. 

Saat hasrat itu datang lagi, aku bergegas ke toilet. Namun, pintunya tak dapat kubuka. Sepertinya dikunci dari dalam. Sambil menahan hajat, spontan kuketuk apakah ada orang di dalam. "Sebentar, ada saya."  lembut suara perempuan berlogat Jawa itu membuatku kian tak tahan. Untungnya Pak Abdullah, pengelola penginapan, datang membawa kunci serep.  Ia menjelaskan agar jangan menguci pintu setelah selesai dari toilet. Aku terkejut saat toilet terbuka, ternyata tak ada orang di dalamnya. Lalu, siapa pemilik suara tadi? Aku baru ingat kalau ibu-ibu semuanya menempati kamar di lantai dua. Hajat yang tadi mendesak, seketika kembali lenyap. Aroma bunga Kamboja dan sayup suara tawa perempuan menggiringku buru-buru keluar toilet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Writer's Block

Pentigraf Oleh: Yoyon Supriyono Diskusi mingguan sekitar masalah literasi di komunitas literasi Zamrud semakin ramai saja. Semu...