Senin, 06 Juli 2020

Sepahit Kopi Pagi


(Pentigraf)

Yoyon Supriyono


***

Paimin bersyukur ketika PSBB berakhir. Betapa tidak, selama masa pandemi, istrinya terpapar. Bukan corona, tapi positif virus galfok. Selama tiga bulan, istrinya jaga jarak darinya. Pisah ranjang. Sosial distancing, katanya. Huh! Baru ketika kebijakan new normal diterapkan, Paimin serasa bulan madu. Ranjang pun sudah menyatu kembali. Yang membuat Paimin kesal, cuma Aytun, istrinya, yang galfok seperti itu. Belum lagi cemburuan yang kadang berlebihan.

***

Pagi itu, dengan rambut masih basah, Aytun membawa segelas kopi dan goreng pisang. Pagi yang indah bagi Paimin. Serasa, dunia baru kembali kepadanya. Aytun duduk di sampingnya sambil tak mau lepas dengan Oppo kesangannya. Oppo yang banyak mencekoki pikirannya. Dan, menelannya bulat-bulat. Korban medsos, simpul Paimin.

***

"Mas, nih ada meme bagus," Aytun memperlihatkan layar opponya. Tangan satunya merangkul bahu Paimin mesra.

Tertulis di layar hp: Peluk Istri Selama 10 Detik Setiap Pagi, Mampu Buat Suami Panjang Umur Lima Tahun.

"Wah, bagus itu. Apalagi kalau peluk tiga istri, ya ...." respon Paimin spontan penuh canda.

Aytun sontak berkacak pinggang. Kemesraan pagi yang baru saja dimulai, berakhir sudah. Umpatan berhamburan dari mulutnya. Gagal fokus, pikir Paimin nyantai. Namun, ketika kemoceng mengancam, kejar-kejaran pun tak terelakan. Paimin lari, Aytun mengejar. Rumah pun menjadi track dadakan. Adegan berakhir di teras depan ketika gelas kopi mertuanya tersenggol kemoceng. Prank!!!

10 komentar:

Writer's Block

Pentigraf Oleh: Yoyon Supriyono Diskusi mingguan sekitar masalah literasi di komunitas literasi Zamrud semakin ramai saja. Semu...