Aku pun jadi ikut penasaran. Suatu malam aku sempatkan untuk membersamainya. Sebagai sahabat karib, ia memang agak tertutup untuk hal-hal tertentu yang bersifat privasi. Malam itu kuberanikan diri menanyakan hal yang sedang menjadi trending topik orang sekampung. Awalnya ia asyik dengan hapenya seperti biasa dan tak hirau denganku. Namun aku terus membujuknya dengan berbagai jurus.
Suatu malam ia mengajakku ke sebuah kafe. Sambil menikmati espresso, ia menunjukkan sesuatu di layar hapenya. "Tuduhan orang memang benar, aku nyupang...," kata-katanya membuatku tersentak, namun lanjutannya membuatku terpukau, " ....tapi yang kutunggu dan kujaga setiap saat bukan lilin, melainkan hape." Ia menunjukkan sebuah aplikasi jual beli saham yang ia ikuti dan tekuni selama ini. Saat ia tunjukkan grafik saldo dan progressnya, aku hanya mengangguk dengan biji mata tak lepas mengamati deretan angka dalam dolar yang terus melonjak. Pantas saja, gumamku dalam hati.