Senin, 27 September 2021

Lek-lekan

      Lek-lekan. Entah sejak kapan istilah itu ada. Berasal dari kata "melek", aktivitas lek-lekan ini biasa dilakukan dan menjadi tradisi di masyarakat, terutama di Indramayu. Biasanya lek-lekan diadakan pada malam hari ketika seseorang akan punya hajat atau kenduri. Sanak famili, kerabat dekat atau rekan sejawat berkumpul pada malam hari di rumah tuan hajat (shohibut hajat). 
.     Tujuan utama acara ini selain ajang silaturahmi, juga membantu tuan hajat dalam melakukan  persiapan acara esok hari. Namun karena biasanya tuan hajat sudah memenej persiapannya, maka yang dilakukan tamu yang datang hanya sekedar duduk berkumpul sambil bincang-bincang. 
       Terkadang untuk mengisi waktu agar tidak jenuh atau ngantuk, ada yang bermain catur, disagapleh atau domino. Bahkan ketika tuan hajat berasal dari keluarga mampu, sengaja digelar semacam turnamen kecil-kecilan dimana tuan rumah menyediakan hadiah. 
       Sebagai lazimnya tuan rumah, segala hidangan berupa kue, minuman, atau bahkan makan malam disediakan. Hidangan yang disajikan berupa minuman hangat seperti kopi, teh, wedang jahe dll. Begitupun makanan, biasanya tuan rumah menyiapkan kuliner lokal seperti kue koci, kue kering atau masakan khas seperti pedesaan entok ( sejenis itik lokal). 
       Lek-lekan biasanya dimulai selepas bada sholat isa dan berakhir tengah malam, bahkan sampai menjelang pagi.
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Writer's Block

Pentigraf Oleh: Yoyon Supriyono Diskusi mingguan sekitar masalah literasi di komunitas literasi Zamrud semakin ramai saja. Semu...